OJT (On the Job Training) di lingkungan bandara sangat penting untuk memastikan bahwa tenaga kerja memiliki pemahaman mendalam tentang apa yang harus mereka lakukan. Dengan kata lain, OJT menjamin bahwa para pegawai bandara tahu apa yang harus dilakukan dan tahu pula tidak hanya “apa” dan “bagaimana”, tetapi juga “mengapa” mereka harus melakukan hal tersebut. Penerbapan OJT di lingkungan bandara adalah untuk memastikan tenaga kerja mematuhi SOP (Standard Operating Procedure) bandara dan dengan sigap melaksanakan prosedur keselamatan.
Konteks Khusus di Bandara: Lingkungan bandara sangat unik dengan banyak urusan, kompleks, dan dinamis. Para karyawan menangani banyak hal yang berkaitan dengan layanan pelanggan, operasi penerbangan, dan hal yang paling utama, keselamatan. Maka, pelatihan kerja di bandara harus dirancang dengan memperhatikan semua hal di atas agar para kuaryawan bisa lebih mudah menantang tantangan-tantangan yang dihadapi mereka sehari-hari.
Keselamatan sebagai Prioritas Utama: Di lingkungan bandara, keselamatan adalah hal yang utama. OJT di sini harus menekankan pada pelatihan prosedur keselamatan yang ketat dan situasi darurat. Ini mencakup pemahaman evakuasi, penanganan barang yang berbahaya, dan penggunaan peralatan darurat.
Keterampilan Komunikasi Pelanggan yang Efektif: Berbagai macam orang dari berbagai latar belakang masuk ke bandara. Oleh karena itu, pelatihan di bandara perlu mencakup komunikasi efektif. Jika tidak, orang bandara hanya bisa tersenyum dan memberi petunjuk dengan isyarat saja. Bandara itu pintu gerbang yang menyediakan sejudah layanan untuk tidak hanya dalam bahasa Inggris.
Manfaat Teknologi Penerbangan: Para pegawai di bandara, yang umumnya adalah orang-orang yang berhubungan langsung dengan penumpang, harus di-training sedemikian rupa sehingga mereka mengerti dengan benar tentang teknologi penerbangan. Para pegawai yang berhubungan dengan penerima layanan di lobi dan bandar udara, serta para pegawai yang berfungsi di pos-pos pemeriksaan, semestinya memahami dengan baik cara kerja sistem tiket, dan tidak kalah penting, cara kerja teknologi penerbangan itu sendiri.
Menekankan Kerja Sama Tim: Sebuah bandara adalah sebuah lingkungan di mana kerja sama tim sangat penting. Penugasan Kerja Langsung (On-the-Job Training/OJT) harus menciptakan situasi-situasi dalam lingkungan bandara di mana para pegawai bisa saling belajar dan bekerja sama. Cuplikan pengalaman kerja itu bisa dimasukkan ke dalam situasi-situasi tantangan tim yang lebih mendekati realitas, seperti melakukan simulasi situasi darurat.
Mengisi Program yang Diversifikasi: OJT di bandara juga harus mencakup pelatihan yang lebih terdiversifikasi. Artinya, OJT harus mengantarkan pemahaman kepada para pegawai mengenai berbagai peran dan tanggung jawab fungsi operasional yang lain di bandara, seperti di terminal, pengendalian lalu lintas udara, penanganan darat, pengamanan, dan keamanan bandara.
Berkala dan Pembaruan Evaluasi: Penelitian ini seharusnya tidak hanya melihat hasil OJT saat ini. Hasil OJT yang efisien dan efektif harus dilihat dari sudut pandang waktu. Oleh karena itu, evaluasi dan pembaruan OJT seharusnya dilakukan secara berkala dan efisien supaya OJT selalu relevan dengan perkembangan teknologi dan industri. Yang pasti, kita tidak mau sampai di era digital ini OJT kita masih menerapkan cara-cara yang lapuk. OJT juga sudah barang tentu harus menyiapkan karyawan menghadapi tantangan untuk membangun dan mengelola bandara yang efisien secara finansial dan operasional.
Saya memahami dan mengerti bahwa kebutuhan lingkungan bandara itu sangat unik dan spesifik. Dengan begitu, program pelatihan kerja yang tertata dan terarah dapat memberikan keuntungan luar biasa. Itu diuntungkan dua kali lipat. Pertama, menguntungkan karyawan. Kedua, menguntungkan operasional bandara. Kinerja karyawan yang lebih baik berujung pada keselamatan operasional yang lebih baik dan didukung keberhasilan keseluruhan bandara.
Link Terkait:
www.tadika-puri.com
www.airlinebusinesscareer.com